.:: BERITA UTAMA ::.
Tahuna, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna mengeluarkan 1 (Satu) orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk menjalani Cuti Bersyarat (CB). Senin (20/05). Pengeluaran WBP yang menjalani CB berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM Nomor : PAS-868.PK.05.09 Tahun 2024.
Kepala Sub Seksi Registrasi, Irwan Lumiu mengungkapkan Warga Binaan tersebut telah memenuhi syarat baik administratif maupun subtantif. "Seperti telah menjalani 2/3 masa pidana, telah berperilaku baik dan aktif mengikuti setiap program pembinaan selama menjalani masa pidana di dalam Lapas serta penilaian pembinaan kepribadian tercatat baik dalam aplikasi SPPN (Sisten Penilaian Pembinaan Narapidana)," ungkapnya.
"Selama menjalani Cuti Bersyarat, Warga Binaan tersebut akan diawasi dan dievaluasi perkembangannya oleh Pihak Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Manado," jelas Lumiu.
Irwan Lumiu juga mengingatkan kepada Warga Binaan yang menjalani Cuti Bersyarat agar tidak melakukan lagi perbuatan yang melanggar hukum yang nanti bisa mengakibatkan hak Cuti Bersyarat dicabut. "Jangan lakukan lagi perbuatan yang melanggar hukum, lakukan setiap aktifitas dengan baik sampai selesai menjalani Cuti Bersyarat," pesannya.
"Harapan kami, setiap ilmu yang diperoleh dari program pembinaan yang telah diikuti selama menjalani masa pidana di Lapas Tahuna dapat di terapkan, sehingga adanya perubahan sikap maupun perilaku dan bisa bermanfaat dalam keluarga dan masyarakat," tandas Lumiu.
Sebelum dikeluarkan dari Lapas Tahuna, Warga Binaan tersebut telah dilakukan serah terima dengan Pihak Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe dan Balai Pemasyarakatan Kelas I Manado melalui Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas.
1 Orang WBP Lapas Tahuna Jalani Cuti Bersyarat
Admin Lapas Tahuna
Tahuna, INFO_PAS - Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tahuna Kanwil Kemenkumham Sulut, Suharno beserta Jajaran Pegawai dan Warga Binaan Pemasyaraktan (WBP) menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 Tahun 2024 dengan tema "Bangkit Untuk Indonesia Emas". Senin (20/05).
Bertempat di Lapangan Upacara, Kepala Lapas Kelas IIB Tahuna, Suharno bertindak sebagai Inspektur Upacara dalam amanatnya membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi.
Mengawali sambutannya, Menkominfo menyampaikan Hari-hari ini kita dihadapkan pada suatu realitas yang terpampang terang yakni, kemajuan teknologi yang melesat cepat. "Kita sudah memilih bukan hanya ikut-serta, tetapi lebih daripada itu, menjadi pemain penting agar dapat menggapai dunia," ujarnya.
Pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. "Hari berdirinya Boedi Otomo inilah yang kelak menjadi simbol dari Hari Kebangkitan Nasional yang kita rayakan hari ini," ungkap Setiadi.
Menkominfo, Budi Arie Setiadi juga menjelaskan Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan, melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia. "Ia telah memberikan inspirasi penting bagi sumbu-sumbu kecil, yakni para kaum muda “embrio bangsa”, yang perlahan menjadi nyala berkobar yang kemudian kita kenal sebagai pergerakan kebangkitan nasional," jelasnya.
Apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa, kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai “jembatan emas”. "Di sinilah Bung Karno mengingatkan kita pentingnya “momen” agar kita mengambil keputusan yang tepat dan cermat untuk membawa kita pada jalan yang mengarah kepada kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia,"tutur Setiadi.
Diakhir sambutannya, Menkominfo, Budi Arie Setiadi menyampaikan Hari ini, kita berada pada fase kebangkitan kedua, melanjutkan semangat kebangkitan pertama yang telah dipancangkan para pendiri bangsa. "Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Kemajuan telah terpampang di depan mata," ujarnya.
Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju “Indonesia Emas 2045. "Mari kita rayakan kebangkitan nasional kedua menuju Indonesia Emas!," ajak Menkominfo.
Lapas Tahuna Gelar Upacara Bendera Peringati Hari Kebangkitan Nasional
Admin Lapas Tahuna
Tahuna, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna menggelar Ibadah Pentakosta bagai Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Kristen. Minggu (19/05). Perayaan Hari Pentakosta yang jatuh tepatnya pada hari ini adalah peristiwa dicurahkannya Roh Kudus kepada para rasul di Yerusalem yang terjadi 50 hari setealah kebangkitan Yesus Kristus.
Bertempat di Gedung Gereja Oikumene Filipi Lapas Tahuna, Ibadah di pimpin oleh Pdt. Grace Mangantibe-Takarendehang, S.Teol dengan mengambil pembacaan Alkitab dalam Yehezkiel 37:1-14 sebagai dasar perenungan.
Dalam Khotbahnya, Pdt. Grace Mangantibe-Takarendehang menerangkan tentang Nabi Yehezkiel yang mendapat penglihatan tentang tulang-tulang yang di hidupkan, dia melihat urat-urat dan daging tumbuh pada tulang itu kemudian kulit menutupinya. "Tuhan menunjukkan kepada Yehezkiel bahwa seperti itulah kondisi Israel pada masa pembuangan, Mereka hidup, namun jauh di dalam diri mereka mati," terangnya.
Dibalik duka Israel karena pembuangan, Tuhan menyediakan kehidupan baru bagi mereka yang percaya. "Kehidupan masih ada saat pengharapan ada, tanpa pengharapan maka kita tak ubahnya seperti hidup tetapi lebih mirip mati," jelas Pdt.Mangantibe-Takarendehang.
Diakhir khotbahnya, Pdt. Grace Mangantibe-Takarendehang menyampaikan Kita hidup karena belas kasihan Tuhan. "Jangan sia-siakan kesempatan hidup yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita, isilah dengan hal-hal bermanfaat dan baik, belajarlah untuk benar-benar menyerahkan hidup kita hanya kepada Tuhan. Tetap hidup didalam Tuhan dan tetap andalkan kuasanya, biarlah Roh Kudus akan senantiasa terus membimbing kita untuk berjalan dijalan yang Tuhan kehendaki," pesannya.
"Selamat memaknai hari Pentakosta, rayakan penggenapan janji suci Roh Kudus dalam kehidupan kita," ucap Pdt.Mangantibe-Takarendehang sekaligus tutup khotbahnya.
Ibadah juga di hadiri oleh Pegawai Lapas Tahuna Bersama keluarga, serta berjalan dengan baik dan penuh khidmat.
Lapas Tahuna Gelar Ibadah Pentakosta Bagi WBP
Admin Lapas Tahuna
Tahuna, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna menggelar ujian kesetaraan Kejar Paket C (SMA) Berbasis Komputer bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pioner Sangihe dan Dinas Pendidikan Sangihe. Sabtu (18/05).
Bertempat di ruang aula Lapas Tahuna, ujian kesetaraan Kejar Paket C diikuti oleh 2 (dua) orang Warga Binaan yang merupakan Warga Belajar Program Pembinaan Pendidikan kesetaraan kejar Paket di Lapas Tahuna.
Kepala Lapas Kelas IIB Tahuna, Suharno menuturkan Pelaksanaan ujian saat ini merupakan evaluasi akhir dari setiap Kegiatan belajar mengajar yang telah diikuti oleh Warga Binaan di tahun ajaran 2023/2024 serta menjadi penentu Kelulusan. "Ini juga merupakan salah satu kegiatan dari program inovasi unggulan "Merdeka Belajar" Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tahuna yang bertujuan untuk mewujudkan Warga Binaan yang terbebas dari Buta huruf dan menuntaskan pendidikan bagi WBP yang putus sekolah," tuturnya.
"Harapan kami, Warga Binaan dapat mengikuti dengan baik serta mencermati semua soal yang ada, sehingga bisa benar dan tepat sesuai dengan soal yang dimaksud, Sehingga nantinya dinyatakan Lulus dan mendapatkan Ijazah serta menjadi Perwakilan Lapas Tahuna untuk Program Pembinaan Pendidikan kesetaraan kejar paket C yang lulus di tahun ajaran 2023/2024" harap Suharno.
Sementara itu, Kepala PKBM Pioner Sangihe, Elvie Roos Zakarias mengucapkan terimakasih kepada Kepala Lapas Tahuna Bersama jajaran yang selalu membantu dan memfasilitasi Program Pembinaan Pendidikan kesetaraan kejar Paket bagi Warga Belajar di Lapas Tahuna terlebih dalam menyukseskan kegiatan ujian pada hari ini. "Kiranya sinergi ini terus berlanjut guna menambah nilai-nilai baik dalam kehidupan Warga Binaan," ucapnya.
Elvie Roos Zakarias juga mengingatkan kepada Warga Binaan sebagai Warga Belajar untuk serius mengikuti ujian kesetaraan, sebab ujian kesetaraan ini adalah satu fakta yang membuktikan bahwa Pendidikan baik Pendidikan formal terlebih khusus nonformal diakui oleh Seluruh masyarakat. "Ketika Warga Belajar dinyatakan lulus, itu adalah sah sebagai peserta ujian yang telah sukses," ujarnya.
Salah satu Warga Binaan Lapas Tahuna, CB mengungkapkan kegembiraan kerena bisa mengikuti dan menjawab Seluruh soal ujian dengan baik. "Kami merasa gembira bisa mengikuti ujian pada saat ini, karena ini menjadi penentu untuk kelulusan kami, dan kami yakin bisa Lulus dan bisa mendapatkan ijazah yang bisa dipergunakan ketikas bebas nanti," ungkapnya.
Lapas Tahuna Laksanakan Ujian Pendidikan Kesetaraan Berbasis Komputer Bagi WBP
Admin Lapas Tahuna
Tahuna, INFO_PAS - Sebanyak 22 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna mengikuti Pengujian Akhir Semester (PAS) Kesetaraan untuk Paket A (SD), Paket B (SMP) dan Paket C (SMA). Jumat (17/05).
Keikutsertaan Warga Binaan dalam mengenyam pendidikan di Lapas Tahuna Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan Warga Binaan memperoleh hak yang sama dengan masyarakat yang ada diluar, dalam hal ini pendidikan, pengajaran, dan pengembangan potensi diri.
Kepala Lapas Kelas IIB Tahuna, Suharno melalui Kepala Subbagian Tata Usaha, Mochaimin mengungkapkan Program Kejar Paket di Lapas Tahuna dapat berjalan dengan baik berkat kerja sama antara Lapas Tahuna dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pioner Sangihe. "Peserta yang mengikuti pengujian pada hari ini terdiri dari 3 orang Paket A, 13 Orang Paket B dan 6 orang Paket C," ungakpnya.
"Kami seluruh jajaran Lapas Kelas IIB Tahuna mengucapkan terimakasih kepada pihak PKBM Pioner Sangihe yang telah menyediakan tenaga Guru Pengajar, sehingga para WBP bisa mengikuti dan menyelesaikan soal-soal pengujian dengan baik pada hari ini," ucap Mochaimin.
Kepala PKBM Pioner Sangihe, Elvie Roos Zakarias mengapresiasi para Warga Binaan yang terlihat sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti Pengujian Akhir Semester, "Kami mengapresiasi semangat dari Warga binaan dalam mengikuti pengujian saat ini, tentunya ini tidak Lepas dari sistem pembinaan yang digagas oleh Kalapas dan seluruh jajaran Lapas Tahuna sehingga para WBP bisa termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, salah satunya dengan mengikuti program pembinaan Pendidikan," ujarnya.
Pelaksanan Pengujian Akhir Semester bagi Warga Belajar di Lapas Tahuna berdasarkan arahan Dinas Pendidikan kabupaten Kepulauan Sangihe bahwa setiap Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) harus melaksanakan pengujian secara tertulis.
"Ujian kesetaran dilaksanakan sebagai penentu kenaikan kelas dan untuk tingkat akhir sebagai penentu kelulusan," tutur Elvie.